Jumat, 12 Maret 2010

kisah sandal jepit dan sepatu

Di sebuah toko sepatu dikawasan perbelanjaan mewah di sebuah kota nampak di etalase sebuah sepatu nan anggun, diterangi oleh lampu nan indah.

Dari tadi dia nampak jumawa dengan posisinya. Sesekali dia menoleh kekiri dan kekanan untuk memamerkan kemolekan designnya, haknya yang tinggi dengan warna coklat tua smakin menambah kemolekan yang dimilikinya.

Pada saat istirahat, seorang pramuniaga yang akan makan siang meletakan sepasang sandal jepit, tak jauh dari letak sang sepatu,


"Hai sandal jepit! sial sekali nasibmu? diciptakan sekali saja dalam bentuk buruk dan tidak menarik," sergah sang sepatu dengan nada congkak,
 Sandal jepit hanya terdiam dan melemparkan senyum persahabatan

" apa menariknya jadi sendal jepit?" tidak ada kebanggaan bagi pemakainya, tidak pernah mendapatkan tempat penyimpanan yang istimewa,dan tak pernah disesali saat hilang, kasihan sekali kamu," ujar sang sepatu dengan nada yang semakin tinggi dan sinis.

Sandal jepit menarik nafas panjang sambil menatap sang sepatu dengan tatapan lembut,
dia berkata" wahai sepatu yang terhormat, mungkin orang akan memiliki kebanggaan jika memakai sepatu indah dan mewah sepertimu,mereka akan menyimpannya di tempat terjaga,membersihkanya walau masih bersih,bahkan sekali kali memamerkanya kepada sanak keluarga maupun tetangga yang berkunjung kerumahnya",sandal jepit berhenti berbicara sejenak dan membiarkan sepatu menikmati pujiannya

" tetapi sepatu yang terhormat, kamu hanya menemaninya dalam kesemuan, pergi kekantor maupun undangan2 pesta hanya untuk sebuah kebanggaan,kamu hanya dipakai sesekali saja, berbeda dengan aku, aku siap menemani kemana saja pemakaiku pergi,bahkan aku sangat loyal meski dipakai ke toilet atau kamar mandi, aku memunculkan kerinduan bagi pemakaiku setelah seharian berada dalam cengkeraman dan keindahanmu,maka manusia akan merindukanku, karena apa wahai sepatu? Karena aku memunculkan kenyamanan dan kelonggaran.

Aku tidak butuh perhatian dan perawatan spesial, dalam kamus kehidupanku, jika kita ingin membuat seseorang bahagia,maka kita harus menciptakan kenyamanan untuknya," sandal jepit berkata dengan antusias dan membiarkan sang sepatu terpana.

" sepatu sahabatku yang terhormat,untuk apa kehebatan kalau sekedar hanya untuk di pamerkan dan menimbulkan efek ketakutan akan kehilangan, untuk apa kepandaian di keluarkan hanya untuk mendapatkan kekaguman," sang sepatu mulai tersihir oleh ucapan si sendal jepit. " tapi bukankah menyenangkan di kagumi banyak orang?" jawab sepatu mencari pembenaran atas posisinya

sandal jepit tersenyum dengan bijak " sahabatku! Ditengah kekaguman sesungguhnya kita sedang menciptakan tembok tebal, semakin ingin kita dikagumi maka sesungguhnya kita sedang membangun temboknya".

Dari pintu toko tampak pramuniaga tergesa gesa mengambil sandal jepit karna ingin segera berwudlu,
sambil tersenyum bahagia sendal jepit berbisik kepada sang sepatu "lihat saudaraku , bahkan untuk berbuat kebaikanpun, manusia mengajakku dan meninggalkanmu"

sepatu menatap kepergian sendal jepit ke mushola dengan penuh kekaguman seraya berbisik " Terimakasih, engkau telah memberikan pelajaran yang sangat berharga sahabatku, Sandal jepit yang Terhormat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kumpulan cerpen, kisah hikmah, kisah teladan, cerita islami, humor sufi, tauziah dan lain-lain semua terangkum dalam Cerita Kehidupan tersaji untuk anda, dan Selamat Membaca