Senin, 15 Agustus 2011

Teh Poci Tegal, Si Penyedap Zaman



oleh SIWI NURBIAJATI dan SONYA HELEN SINOMBOR

Nama Tegal bukan hanya identik dengan Warung Tegal. Daerah yang pada zaman penjajahan belanda merupakan sentra industri logam dan perkapalan dan kemudian dijuluki "Jepang-nya Indonesia" ini tidak bisa dilepaskan dari teh poci. Minuman yang wangi, panas, sepet, legi (manis), dan kenthel itu adalah simbol kekerabatan yang kuat bagi warga tegal.

Sabtu, 06 Agustus 2011

Tuntutan Harimau Siluman Penghuni Kuburan Mbayong ( bag 2 )

Lalu kuceritakan semua kejadian sampai ke hal terkecil sekalipun.

''Terus mau dikubur dimana lagi mayat ayah, kak?'' desak Sukamto. Mendengar pertanyaan adikku, kedua mataku langsung terbelalak lebar.

''Kenapa kau bertanya demikian? Kau tahu, dikubur di pekuburan umum manapun atau di Mbayong, ayah tetap mendapat resiko dari perbuatannya di masa hidupnya. Nah, jika kedua-duanya mengandung resiko, lalu apa artinya kita menguburkannya di pekuburan Mbayong? Itu sama halnya dengan menyerahkan jiwa raga ayah kepada para siluman, bukan?

Tuntutan Harimau Siluman Penghuni Kuburan Mbayong ( bag I )

Pukul 02.00 wib,gelap yang pekat menyelubungi desa kami dan sekitarnya. Udara dingin teras kian menggigit ketika hujan turun rintik-rintik. Beberapa saat kemudian hujanpun jadi semakin deras. Kesenyapan malam tiba-tiba dipecahkan oleh dentuman petir yang menggelegar dari suatu arah. Petir itu bergemuruh bersamaan dengan dengkur orang yang bersahutan. Lalu, aku terbangun kaget


"Waduh, sasaran apa gerangan yang telah disambar petir itu? Mudah-mudahan hanya pohon kelapa saja yang menjadi sasaran, bukan manusia!" bisik hatiku
Dan entah karena jalan pikiranku sendiri, rasa takut tiba-tiba datang menyergap.
Kumpulan cerpen, kisah hikmah, kisah teladan, cerita islami, humor sufi, tauziah dan lain-lain semua terangkum dalam Cerita Kehidupan tersaji untuk anda, dan Selamat Membaca