Jumat, 29 Juli 2011

Mama, ma'afkan Nisa


“Aku mencintai markus ma, kenapa mama tak biarkan aku bersamanya?” Aku mendebat mama yang mempermasalahkan hubungan ku dengan atasan ku dikantor.

“Apa yang kurang dari dia ma, dia jelas-jelas seorang yang sukses, kaya, ganteng dan yang pasti dia sayang sama Nisa.” Lanjutku dengan nada yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya.

“Akidah nduk yang jadi pertimbangan mama, pernikahan beda agama akan menimbulkan banyak konflik dalam rumah tangga nantinya” Mama tetap tenang menyanggah setiap perkataanku.


”Coba bayangkan seandainya nanti juniormu lahir, dia akan melihat banyak perbedaan pada keseharian ayah ibu nya, dia melihat ibunya shalat sehari 5 kali, sementara ayahnya pergi ke gereja, kamu melarang dia minum alcohol dan memakan daging babi tapi ayahnya melakukannya. Ini akan berpengaruh pada perkembangan mentalnya dan di akan mengecap kalian sebagai pembohong karena disatu sisi kamu melarang A tapi suamimu melakukan A. Nisa Mama rasa kamu jauh memahami tentang hokum-hukum pernikahan beda agama dari pada mama. Cari lah pria yang seiman nduk.” Aku mulai enggan mendengarkan nasehat Mama.

“Sudah lah Ma, Nisa capek.”Aku segera berlalu menuju kamarku dan membanting pintunya keras-keras.

Hubunganku dengan Mama memang agak memburuk setelah Mama mengetahui aku berpacaran dengan Markus Bosku, Mama tak menginginkan aku menikah dengan orang yang berbeda keyakinan denganku.

Jam 7 malam aku sudah berdandan, malam ini Markus mengajak ku nonton dengannya, saat aku keluar dari kamar aku berpapasan dengan mama.

”Astaghfirullah Nisa apa-apaan ini? Mana jilbab kamu?” Tanya Mama setengah berteriak.

“Ma, malam ini Nisa mau nonton bukan kepengajian, sudah lah ma Nisa gak mau berantem ma mama. Markus sudah menunggu. Assalamu’alaikum.” Setelah berkata seperti itu aku segera berlalu dari hadapan Mama.

Markus sudah menungguku didepan rumah, lalu dia keluar dari mobil dan membukakan pintu untukku.

“Nis, kamu cantik banget tanpa kain yang menutupi rambutmu?” Markus berkata sambil mengelus tanganku, lalu perlahan mengemudikan mobilnya, aku duduk disampingnya dengan senyum terkembang dibibirku, membayangkan menjadi nyonya Markus adalah hal terindah dalam hidupku.

“Kamu juga kelihatan ganteng malam ini mas.” Balasku malu-malu.

“Hahaha sejak lahir mas sudah tercipta untuk jadi orang ganteng sayanggg..” jawab Markus dengan nada bercanda. Aku hanya tertawa lepas, tawa yang hilang sejak kematian tragis karena kecelakaan menimpa tunangan q Iwan beberapa tahun yang lalu.

Setelah melewati perjalanan kurang lebih 1jam akhirnya kami sampai ke bioskop, Markus segera membeli tiket dan sekotak besar pop corn serta dua gelas soft drink.
Selama menonton tangan Markus selalu menggenggam tanganku, betapa berbunga nya hatiku dapat menghabiskan malam dengan lelaki pujaanku. Setelah film slesai diputar, Markus berbisik ditelingaku.

“Nisa, I LOVE U…” lalu mengecup keningku.

“LOVE U 2..”aku menjawab dengan bibir bergetar dan membenamkan tubuh ku dalam pelukannya.

Kami masih berpelukan saat keluar dari bioskop, dan tiba-tiba seorang wanita cantik muncul di hadapan kami dan menampar mukaku, Markus hanya diam melihat aku diperlakukan seperti itu, bahkan dia melepaskan pelukannya dari pinggangku.

“Dasar kamu perempuan gatal, berani sekali kamu mengganggu suamiku.” Kata-kata itu seperti petir yang menyambar telingaku.

“Astaghfurullah, maaf mbak… saya bener gak tahu kalau dia sudah beristri.” Jawabku dengan airmata mulai menetes dipipiku.

“Alasan, pergi kau dari sini, jangan pernah coba mencari suamiku lagi.” Hardik perempuan itu sambil mendorong tubuhku hingga hampir jatuh.

Aku segera berlari dari tempat itu, mencegat taxi yang kebetulan lewat dihadapanku, Mama aku ingin secepatnya pulang dan menangis dipangkuan mama…

”Mama maafkan Nisa mama, maafkan Nisa yang khilaf dengan keindahan dunia.” Aku segera memeluk mama saat mama membukakan pintu untukku.

“Ada apa Nis, apa yang terjadi sayang.” Mama membelai rambutku.

“Markus ma, dia pembohong dia ternyata sudah beristri.” Kataku sambil terus terisak.

Mama tersenyum mendengar apa yang aku tuturkan, lalu mengajak ku duduk dan menyuruhku minum.

“Seharusnya kamu bersyukur nduk, Allah masih sayang sama kamu. Dia memberitahu kamu tentang ini lebih awal, apa jadinya kalau kamu sampai menikah dengan dia. Dan kerudung kamu, kerudung kamu yang rela kamu lepas demi seorang kafir seperti dia, Allah tentu tidak menyukai hal itu. Segera mandi nak, dan shalat tobat lah, mohon ampunan kepada Allah, mama yakin Allah akan memberikan jodoh yang terbaik bagi kamu, jodoh yang sekeyakinan dengan kita. Yang dapat membimbingmu untuk menggapai kebahagiaan dunia dan akherat.” Mama kembali tersenyum dan memelukku lagi.

“Makasih mama maafkan Nisa yang telah mendurhakai mama.” Aku mencium pipi mama dan segera pergi mandi dan berwudlu.

Membentangkan sajadahku diantara hening malam, ditemani suara jangkrik dan serangga malam, dalam pelukan cinta Mama yang tak kenal batas.

“Hamba khilaf ya Rabb… terimalah tobat hamba. Ampunilah dosa-dosa hamba. Berilah kesempatan pada hamba untuk menjadi hamba yang sholehah yang bisa menjaga iman dan islam hamba… amiinnnn ya Robbal’alamin.” Aku segera melipat sajadah dan mukenaku, menyimpan nya dan berjalan menuju kamar Mama.

Mama tetap cantik dalam tidurnya, wajahnya teduh dan senyum kecil terkembang dibibirnya, aku mendekat dan merebahkan tubuhku yang lelah disisi mama, memeluk nya erat dan terlelap dalam mimpi indah tentang kehidupan.

Ternyata didunia ini hanya mama lah cinta yang sebenarnya, yang bertaruh nyawa untuk melahirkan kita, yang berjuang untuk membesarkan kita, dan mengasuh kita hingga kita dewasa. Semoga Ibu-ibu kita yang masih hidup diberi kesehatan dan umur yang panjang serta barokah hingga masih diberi kesempatan untuk menggendong cucu cicitnya, dan semoga Mama-mama yang telah dipanggil oleh Allah SWT diberikan tempat yang terpuji disisi-Nya, tempatnya orang-orang yang diberi hidayah oleh Allah Tuhan semesta alam

SELAMAT MENYAMBUT BULAN RAMADHAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kumpulan cerpen, kisah hikmah, kisah teladan, cerita islami, humor sufi, tauziah dan lain-lain semua terangkum dalam Cerita Kehidupan tersaji untuk anda, dan Selamat Membaca